Cerita ini saya mulai, Pada malam itu, bertepatan pada malam sabtu tanggal
30 Desember 2016 teman saya datang kerumah setelah isya’. Kami berdua berniat
ingin melakukan ekspedisi ke kawah bulan sabit yang berada disebelah Timur kawah
ijen kabupaten banyuwangi. Setelah seleesai berbincang-bincang Akhirnya teman
saya pulang karena sudah larut malam. Datanglah ke esokan harinya, kami
berangkat setelah sholat subuh kira-kira jam 04.15 Wib. dari Rumah saya, Paspan kecamatan Glagah. Sebelum
berangkat, kami tidak lupa berpamitan dulu terhadap orang tua kami. Berangkatlah
kami. Sepanjang perjalanan, hawanya sangat dingin, sampai membuat tanganku
pucat, lantaran hawa dingin tersebut. Nah akhirnya kita sampai pada pukul 07.15
Wib. Sebelum kita naik, kita berdua beli tiket. Tiketnya cukup murah, cuman
5000/orang dan tiket parkir 5000/ Sepeda. Jadi waktu itu totalnya 15.000.
dengan penuh semangat saya dan sahabat saya masuk pintu gerbang menuju kawah
ijen lanjut ke kawah bulan sabit. Dalam perjalanan banyak turis-turis yang
turun dari bukit ijen, karena mereka mungkin datangnya ketika malamnya, karena
ingin melihat Blue Flayer. Tetapi tujuan kita tidak mellihat Blue Flier tetapi
melihta Kawah Bulan Sabit. Akhirnya kita sampai di atas penambangan belerang. Pada
waktu itu kami tidak tau menau tempat persis Kawah Bulan Sabit. Tetapi akhirnya
kami jalan terus menuju ketimur Kawah Ijen. Saya jalan terus sampai ketemu
rumput-rumput yang luas, yang tingginya kira-kira setinggi lutut. Dari situ saya
dan sahabat saya mau lewat sana, tapi ragu. Akhirnya saran dari temen saya,
suruh jalan terus, mungkin dengan jalan terus kita ketemu. Setelah jalan
terussss, saya malah ketemu sebuah bangunan, tetapi saya kurang jelas, itu
bangunan apa. Tetapi tampaknya bangunan itu seperti bangunan untuk pemancar
sinyal. Dari situlah saya akhirnya sampai putus asa, karena apa? karena saya
tidak menemukan Kawah Bulan Sabit. dan akhirnya kami pun kembali ketempat yang
tadi. Dari disitulah saya yakin bahwasanya, jalan menuju Kawah Bulan Sabit memang
lewat situ, karena saya mencari informasi tentang jalan ke Kawah Bulan Sabit
lewat internet, memang tidak ada jalan akses. Dan informasinya pun kurang
jelas. Akhirnya saya lewat situ, tetapi dalam hati saya, saya ada sedikit
ketakutan. Karena takut ada ular. Karena disemak-semak. Belum sampai ditengah
jalan, saya punya ide. Bahwasanya supaya kita pulang tidak nyasar. Maka temen
saya, saya suruh pasang potongan kecil tali raffia di ranting-ranting. Akhirnya
saya sampai di bawah kaki Gunung Merapi. Dari situ saya bingung lagi, jalanya
mau kemana? Tetapi tiba-tiba saya berkeyakinan untuk melangkah menaiki Gunung
Merapi. Dengan rasa cukup capek, akhirnya saya dan teman saya mencoba terus
melangkah demi langkah untuk mencapai tujuan awal, ke Kawah Bulan Sabit. Dengan
penuh rasa Capek dan Ngos-Ngosan, sayapun berhenti untuk istirahat bersama
teman saya. Tetapi ketika teman saya ngajak jalan lagi, saya tidak kuat lagi.
saya menyuruh teman saya untuk jalan terus. Akhirnya teman saya jalan sampai
puncak. Dan ketimbang saya disitu sendirian sayapun akhirnya ngikut teman saya
untuk mencapai Kawah Bulan Sabit. Tetapi belum sampai puncak, kira-kira baru
seratus meter, tiba-tiba kepala saya pusing. Ketimbang saya pingsan disitu,
mending saya turun lagi. Akhirnya saya istirahat di bawah kaki gunung merapi,
sambil menunggu teman saya datang. Jam menunjukkan pukul 11.45 Wib. Udah hampir
dua jam teman saya tidak datang-datang. dan keadaanpun mendung, tanda mau turun
hujan. Terus dalam pikiran saya, berpikir mungkin teman saya sudah sampai
parkiran (tempat sebelum masuk ke Kawah Ijen). Akhirnya sayapun turun, dengan
grasak grusuk. Karena saya takut ditinggal teman saya. Karena, disitu tidak ada
wisatawan yang tau tempat itu. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu teman
saya di tempat Kawah Ijennya. Selanjutnya saya duduk disitu, sambil menunggu
teman saya, mungkin dia masih belum turun. Pukul menunjukkan 12.25 Wib. akhirnya
teman saya manggil saya, dengan keras saya pun menjawab panggilanya. Dan akhirnya
teman saya turun dari Gunung Merapi tersebut sampai di Kawah Ijennya, tetapi
kami tidak bertemu secara langsung, karena temen saya nyasar disebelah timurnya
saya agak jauh. Akhirnya saya berjalan ketimur, tiba-tiba saya ketemu anak-anak
muda, 2 laki-laki 2 perempuan. Dari salah satu perempuan tersebut ada yang saya
suka, (hehehe). Salah satu dari laki-laki tersebut bertanya, dari mana mas? Saya
jawab ”dari Kawah Bulan Sabit”, tetapi temen saya yang nyampek saya nggak
nyampek ke Kawah Bulan Sabit. akhirnya saya ketemu sama temen saya, Dan disitulah
kami duduk-duduk, dan akhirnya temen saya berhasil melakukan ekspedisi ke Kawah
Bulan Sabit. kami pun berfoto-foto terlebih dahulu, sebelum turun sampai
parkiran. Akhirnya kamipun turun sampai parkiran jam 13.45 Wib. Dan akhirnya
kamipun pulang, sampai ditengah perjalanan perut kami lapar, akhirnya kami
mapir disebuah warung didesa licin. Disana kami makan dengan penuh lahap,
karena perut kami lapar. Akhirnya kamipun pulang sampai kerumah saya, daerah
Paspan. Dan teman sayapun pulang ke rumahnya, soalnya dia mau ada acara lagi.
Cukup sekian cerita ekspedisi saya kali ini, Terimakasih..
Wassalamualikum Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar